Powered

Kunjungi Web Kami : Penida Blissful Trip

Perjalanan Seru Ke Sumbar, Tak Terlupakan

Sobat , sudah usang sekali tidak menulis kembali. Rindu rasanya mengisi ruang blog dengan goresan pena yang bermanfaat. Maaf, bukannya pelit berbagi, tapi pekerjaan sebagai guru benar-benar menciptakan waktu untuk menulis menjadi berkurang.


Oh ya teman-teman. Kali ini akan menceritakan sebuah pengalaman menarik berkunjung ke Sumatera Barat. Sebenarnya sudah sering sekali ke tempat ini. Yang menarik ialah setiap kali ke tempat ini, niscaya mencicipi sebuah suasana yang berbeda alasannya ialah ditemani orang-orang berbeda.


Perjalanan kali ini ialah menemani siswa saya kunjungan edukasi, semoga tempat-tempat yang kami kunjungi sanggup menjadi acuan perjalanan sobat jikalau berkunjung ke Sumatera Barat.

Perjalanan kali ini benar-benar menjadi salah satu perjalanan yang paling berkesan bagi saya. Karena saya bertanggung jawab menjadi kepala rombongan yang berjumlah 95 orang. Jujur, meskipun kerepotan mengatur anak-anak, Saya sangat menikmati perjalanan ini.


Perjalanan dimulai pada pukul 16.00 sore dari Pemayung, sebuah kecamatan di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Tak banyak hal yang sanggup diceritakan selama perjalanan, selain macet dan bawah umur yang begitu aktif. 

Ketika pagi menjelang, mentari mulai mengintip disela-sela awan yang menutupi pegunungan. Tak terbayang, lelah dan letih yang kami rasakan sesudah sholat subuh di salah satu masjid selama perjalanan. 

Indahnya pegunungan dan riak Danau Singkarak, seperti menghapus rinduku padamu. Eh salah, maksudnya menghapus lelah selama perjalanan.


Pagi ini senang rasanya melihat bawah umur begitu senang menikmati pemandangan indah Gunung Marapi dan Singgalang di kiri dan kanan kami. Gemerlap cahaya lampu di pagi hari yang belum mati dan hijaunya alam menciptakan pagi ini terasa begitu berbeda dari biasa. "Barangkali pagi ini terlalu indah untukku dan lebih cocok untukmu" maka ku potong pagi itu sebelum terlambat, kukerat pada empat sisi lantas kumasukkan ke dalam saku. Dengan begitu keindahan itu sanggup awet dan saya sanggup memberikannya padamu.

Eh, kok tulisannya jadi melenceng gini ya. Efek kelamaan tidak menulis. Oh ya, hingga di Kota Bukittinggi dan siswa menginap di Hotel Pusako. Hotel ini terdapat di sebuah sudut kota Bukittinggi dengan hamparan pemandangan yang indah alasannya ialah lokasinya cukup tinggi. Fasilitas kolam renang juga memanjakan siswa saya untuk memenuhi hasrat berenangnya begitu tinggi.


Selama di Bukittinggi kami berkunjung ke banyak sekali tempat. Tempat pertama yang kami kunjungi ialah Kiniko Cafe. Di tempat ini Anda sanggup menikmati seduhan nikmat kofi khas minang dan minuman tradisional Air Kawa. Lebih tepatnya teh kawa yang terbuat dari daun kopi yang dikeringkan.

Selain menikmati kopi dan air kawa, teman-teman semua sanggup menikmati indahnya pemandangan dan banyak sekali buah tangan kas Bukittinggi.


Dari tempat ini, kami menuju Istana Pagaruyung, Lembah Harau dan Kelok 9 yang tak perlu ceritakan dikarenakan telah tulis sebelumnya. Seharian, menikmati indahnya Bukittinggi dan sekitarnya, keesokan harinya dan rombongan berangkat menuju Kota Padang untuk mengunjungi Pantai Padang dan Gunung Padang.

Sampai di Padang, saya duduk menikmati keindahan bahari begitu luas sembari memandangi bawah umur yang nekat berenang padahal ombak besar di pantai padang begitu berbahaya. Aku tak kuasa melarang alasannya ialah mereka sudah berair kuyup semua. Waspada, cuma itu yang terbayang dibenakku, supaya keselamatan mereka terjaga.


Di tengah terik mentari yang bersinar, saya berjalan menuju bibir pantai, menghentikan bawah umur yang tampaknya begitu girang bertemu laut. Aku kagok alasannya ialah mereka sama sekali tak menghiraukanku. Ku ambil toa dan kupekikan di pendengaran mereka "semua selesai, tak ada yang mandi lagi". Sebenarnya tak tega juga, demi keselamatan mereka, harus lakukan itu.


Tingkah bawah umur itu begitu lucu, mereka mengganti pakaian di pinggir trotoar jalanan Padang. Tak terbayang betapa malunya kami waktu itu melihat tingkah bawah umur itu. Tapi itu lah anak-anak, mereka begitu polos dan lugu.

Setelah puas di Pantai Padang, perjalanan kami lanjutkan mendaki Gunung Padang untuk menikmati indahnya pemandangan kota Padang dari Ketinggian. Di tempat ini juga terdapat makam Siti Nurbaya yang melegenda. Setelah puas bersantai dan berfoto-foto, akibatnya senja memisahkan kami. Kami harus pulang ke Jambi.


Perjalanan ini begitu singkat, tapi saya yakin perjalanan singkat ini akan menjadi kenangan panjang bagiku dan bagi mereka. Perjalanan yang akan berkembang menjadi rindu di kemudian hari. Saat waktu yang akan memisahkan kami nanti.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perjalanan Seru Ke Sumbar, Tak Terlupakan"

Posting Komentar